JAM ANALOG VS JAM GAYA

dengan digital ujung ujungnya yang simple pun di buat rumit. contohnya, on of lampu jarak jauh pakai handphone. aneh tapi nyata dan ada yang pakai,

kenapa judulnya jam analog vs jam gaya, disebut jam gaya karena mau bikin jam aja harus pakai GPS. padahal cukup beli ke toko paling 100.000 sudah dapat jam analog, pasang deh di tempat yang diinginkan.

JAM GPS ini lumayan banyak penggemarnya. jam gps yang saya buat cocok di pakai untuk di bandara, kantor kantor telekomunikasi, dll. sistem ini mengambil data dari gps kemudian menampilkannya ke display, data jam ini juga bisa dikirimkan ke beberapa client memakai jalur rs485.

berikut gps em411 yang saya buat beserta sisminnya

spek dari em411 lumayan bagus

1. antenna built in, sudah saya test, disimpan di rumah bisa langsung deteksi, tanpa harus ada antenna menatap langit

2. antarmuka serial ttl

3. tegangan 5v

prototipe jadinya

untuk jurus membaca jamnya.

1. baca jam UTCnya

2. baca status VALID data gps

3. baca data longitude

4. bikin seleksi perkiraan

a. data longitude <115 merupakan daerah WIB, maka UTC+7

b.data longitute antara 115-120 merupakan daerah WITA, maka UTC+8

c.data longitude >120 merupakan daerah WIT, maka UTC+9

nah itu sekian dulu jurusnya. kalo untuk daerah selain indonesia tinggal rajin aja perkirakan data longitude.

 

kalo ada yang mau pesan jam gps saja, atau jam gps+client pakai jaringan rs485 hubingi dhani nugraha(085228292473)

 

ngoprek sensor gyroscope ITG-3200.

saya belum tahu ini sensor buat apa. cuma sekedar penasaran saja. karena jaman sekarang ini orang orang lagi musim bikin quadcopter, pasti mereka pada ngoprek accelerometer dan gyroscope.

gyroscope yang saya beli mereknya itg-3200 buatan InvenSense, ic ini kemudian di buat lagi modul oleh sparkfun. jatuh jatuhnya harganya di indonesia sekitar 559.000, harganya sama dengan sepeda anak saya merek united.

penampakan sensor gyroscope yang saya beli.

– speknya

1. tegangan supplynya butuh 3-3.6v, beli saja reguator aic1722 3.3pzl.

2. antarmuka i2c.

berikut rangkaian yang barusan saya bikin dan sudah mantap

1. resistor pull up yg dipakai 4k7 dihubungkan dengan tegangan 3.3v

2. pin clk jika tidak di pakai lebih baik di ground kan. itu juga kata datasheetnya

3. vdd dan vio dihubungkan dengan 3.3 v

untuk mengaksesnya memakai antarmuka i2c. programnya cukup sederhana. ini saya bikin pakai codevision

 

unsigned char baca_itg(unsigned char address)

{

unsigned char data;

i2c_start();

i2c_write(ITG3200_W); // write 0xD2

i2c_write(address); // write register address

i2c_start();

i2c_write(ITG3200_R); // write 0xD3

data = i2c_read(0); // Get MSB result

i2c_stop();

delay_ms(10);

return data;

}

void tulis_itg(unsigned char address, unsigned char data)

{

i2c_start();

i2c_write(ITG3200_W); // write 0xD2

i2c_write(address); // write register address

i2c_write(data); // write register address

i2c_stop();

delay_ms(10);

}

void baca_register_itg()

{

printf(“\nWHO_AM_I (0x00): 0x%x\r\n”, baca_itg(WHO));  delay_ms(1000);

printf(“SMPLRT_DIV (0x15): 0x%x\r\n”, baca_itg(SMPL));  printf(“DLPF_FS (0x16): 0x%x\r\n”, baca_itg(DLPF));

printf(“INT_CFG (0x17): 0x%x\r\n”, baca_itg(INT_C));  printf(“INT_STATUS (0x1A): 0x%x\r\n”, baca_itg(INT_S));

printf(“TEMP_OUT_H (0x1B): 0x%x\r\n”, baca_itg(TMP_H));  printf(“TEMP_OUT_L (0x1C): 0x%x\r\n”, baca_itg(TMP_L));

printf(“GYRO_XOUT_H (0x1D): 0x%x\r\n”, baca_itg(GX_H));  printf(“GYRO_XOUT_L (0x1E): 0x%x\r\n”, baca_itg(GX_L));

printf(“GYRO_YOUT_H (0x1F): 0x%x\r\n”, baca_itg(GY_H));  printf(“GYRO_YOUT_L (0x20): 0x%x\r\n”, baca_itg(GY_L));

printf(“GYRO_ZOUT_H (0x21): 0x%x\r\n”, baca_itg(GZ_H));  printf(“GYRO_ZOUT_L (0x22): 0x%x\r\n”, baca_itg(GZ_L));

printf(“PWR_MGM (0x3E): 0x%x\r\n”, baca_itg(PWR_M));

}

 

berikut penampakan datanya di hyperterminal

saya sekarang lagi baca baca accelerometer hitachi HM48C. rencananya mau saya gabungin dengan sensor ini. pengen nyoba metode filter kalman. sensornya juga sudah saya beli.