kalo butuh running text seperti ini silahkan pesan. dhani nugraha(085228292473)
Bulan: September 2012
ngoprek lcd graphics 128×64 jhd128x64
ngoprek WIZ110SR (solusi belajar LAN)untuk tukang solder
ngoprek ini seperti instal program di komputer, tinggal next next next kalo mentok cancel aja. mungkin seperti itu. saya juga ga ngerti jaringan itu kaya apa, yang jelas kalo pakai itu meningkatkan daya jual. wkwkwkwkwkwk.
WIZ110SR (Modul serial to Ethernet)
Cara pakai wiznet wiz110sr
1. buat kabel LAN konfigurasi cross
2. buat kabel rs232 kondigurasi cross
3. Install software WIZ110SR CONFIG TOOL
– Digunakan untuk memastikan modul ini bekerja atau tidak
– Digunakan untuk menyetting IP address
– Digunakan untuk menyetting BAUDRATE
4. Masukan kabel LAN konfigurasi cross ke modul wiznet (Led pada modul harus menyala)
5. Jika tidak menyala ada yang salah dengan system operasi ( di blokir oleh system operasi jaringan LAN nya)
6. Berikut tampilan software WIZ110SR jika sudah terdeteksi.
7. Ping ke modul
Test komunikasi SERIAL ke LAN
Pastikan sisi LAN konfigurasi Lannya 1 kelas dengan modul wiznett
SISI LAN ETHERNET
Untuk bias menerima dan mengirim data, program yang biasa digunakan yaitu
- Hyperteminal
- Sniffer
Setting hyperteminal untuk sisi Lan
Tampilan hyperterminal jika sudah connect dan sisi lan sudah bisah menerima data
Setting program Sniffer untuk sisi LAN
pilih TCP TOOLS- SERVER- TCP CLIENT /SERVER
Tampilan program sniffer ketika connect dan bisa menerima data dari sisi serial
SISI SERIAL RS232
Untuk sisi RS232 memakai program hyperterminal. Berikut setingannya
Beriikut komunikasi data antara sisi LAN dan sisi RS232
a. Sisi LAN mengirim data “Selamat datang”
b. Sisi rs 232 menerima data “selamat dating”
Jaka sembung bawa golok teu nyambung euy. di tertawakan nih sama pakar jaringan. gapapalah. itung itung perpustakaan sendiri
ANTRIAN KEI QUEUE
– Sistem antrian standalone yaitu sistem antrian yang master controlernya, tanpa menggunakan komputer, artinya dengan sistem ini sistem bakalan kebal terhadap virus, bebas dari pembelian software sistem operasi komputer.
– sistem antrian ini biasa digunakan untuk antrian BANK, RSUD, kantor pajak, operator seluler, PDAM, PLN dan kantor kantor lainnya
– jumlah untuk layanan dan loket dapat di pesan sesuai kebutuhan
– jumlah antrian bisa dipesan 3 digit atau 4 digit
– jumlah loket bisa dipesan 1 digit atau 2 digit
– master utama terdiri dari display loket(7 segment 4 inch), display antrian(7 segment 4 inch) dan display pengumuman (dot matrix 16×64) dapat dipesan sesuai dengan kebutuhan. display pengumuman dapat dihilangkan jika anda tidak memerlukannnya
– tombol untuk loket terdiri dari 3 digit atau 4 digit 7 segment 1 inch, tombol call dan recall
– display loket terdiri dari 3 digit atau 4 digit 7 segment 2 inch
– mesin suara menggunakan format MP3, jadi jika ingin mengganti pengisi suaranya dengan pacar anda atau dengan istri anda sangat gampang yaitu dengan mengganti file .mp3 pada sd card nya
– mesin tiket disesuaikan dengan jumlah layanan, printer memakai printher thermal auto cutting
– 1 x speaker aktif.
– kabel lan untuk instalasi 30 meter
– kertas printer thermal di berikan 10 roll
– jikalau dikotanya sulit untuk membeli kertas thermal kami bersedia untuk menjadi supplier kertas thermalnya.
– jika dikantornya tidak ada tukang instalasi maka kami bersedia untuk melakukan instalasinya. harga instalasi tergantung dilapangan ( jasa orang+kabel yang dipakai di lapangan).
– SIstem pembayaran DP 50%, Setelah barang di terima dilunasi.
– pengerjaan 3-4 minggu
– garansi 1 tahun
– harga dapat dihitung setelah diketahui jumlah layanan dan loket yang diinginkan, pemilihan display utama dan pemakaian jasa instalasi
– hubungi dhani nugraha (085228292473)
instalasi kei queue di RSUD cibadak
lagi dipakai
sekilas video antriannya
berikut antrian kei queue dipasang di klinik PT gemala kempa daya
berikut antrian kei queue dipasang di percetakan mitra utama
driver 7 segment max7219 (input data spi – output scanning di golang)
max7219 itulah namanya. driver 7 segment ini buatan maxim, perusahaan sejuta umat untuk para hoby elektronik, contohnya max232 siapa yang tidak kenal.
perkenalan dengaan ic ini dumulai ketika
1. malas membuat program scanning di mikro, (dalam jumlah banyak harus menggolang scanning, telat sedikit saja berkedip)
2. pemakaian ic shift register dalam jumlah banyak misal 300 digit (akan membuat rancangan design berarus gede) nanti ujung ujungnya mesti cari power supply arus gede, mending kalo 12v arus gede, ini kalo 5v arus gede pusing nyarinya.
3. harganya lumayan masuk cuma 9000 perak itu kalo beli ke toko gede, kalo beli ke saya saya naikkan aja jadi 15000 per pcs. itung itung, lihat contoh source code di blog saya. wkwkwkwkwkkw
sekarang kita bahas speknya
1. tegangannya 5 v
2. inputnya spi (cuma butuh 3 pin mosi miso sck)
3. bisa di cascade dengan hardware (manfaatin pin cs)
4, bisa di cascade memamfaatkan pin din-dout (tinggal nambah pemrograman di mikro)
5. ic ini untuk driver common catoda, tapi gampang kalo mau di buat untuk common anoda, nanti tinggal jiplak aja puny saya. karena di indonesia tercinta ini para importir lebih senang common anoda, menyebabkab di pasaran indonesia,, siswa, mahasiswa dosen dan para pengusaha mabok common anoda.
untuk data lengkapnya cari sendiri aja, banyak yang bahas kok.
– hal yang penting untuk cascade.
1. misal saya akan merancang 24 digit 7 segment untuk itu diperlukan 3 ic max7219
2. cara memilih ic yang akan di tulis yaitu dengan cara mengirimkan data ke register noop
3, berikut contohnya untuk memilih ic ke 1, ic ke 2 dan ic ke3
void MAX7219_writeData(char data_register, char data,unsigned char chip)
{
cs_hi;
if(chip==0)
{
spiSendByte(MAX7219_MODE_NOOP);
spiSendByte(MAX7219_MODE_NOOP);
spiSendByte(data_register);
spiSendByte(data);
}
if(chip==1)
{
spiSendByte(data_register);
spiSendByte(data);
spiSendByte(MAX7219_MODE_NOOP);
spiSendByte(MAX7219_MODE_NOOP);
}
if(chip==2)
{
spiSendByte(data_register);
spiSendByte(data);
spiSendByte(MAX7219_MODE_NOOP);
spiSendByte(MAX7219_MODE_NOOP);
spiSendByte(MAX7219_MODE_NOOP);
spiSendByte(MAX7219_MODE_NOOP);
}
cs_lo;
}
4. terlihat diatas untuk memilih ic yang akan ditulis datanya yaitu dengan memainkan pengulangan pengiriman NOOP
sudah saja berikut simulasinya dulu di proteus, pcbnya belum di bikin euy
berikut pemrogramannya pakai code vision. kalo untuk avr studio mah, tinggal jiplak ini aja, pasti pada master lah kalo yang pakai avr studio mah tinggal di rubah aja sedikit.
/*****************************************************
This program was produced by the
CodeWizardAVR V2.05.0 Advanced
Automatic Program Generator
© Copyright 1998-2010 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l.
http://www.hpinfotech.com
Project :
Version :
Date : 9/12/2012
Author : http://www.Eca.ir *** http://www.Webkade.ir
Company :
Comments:
Chip type : ATmega8
Program type : Application
AVR Core Clock frequency: 11.059200 MHz
Memory model : Small
External RAM size : 0
Data Stack size : 256
*****************************************************/
#include <mega8.h>
#include <delay.h>
// Declare your global variables here
#define PIN_SCK PORTB5
#define PIN_MOSI PORTB3
#define PIN_SS PORTB2
#define PIN_SS1 PORTB1
#define ON 1
#define OFF 0
#define cs_lo PORTB |= (1<<PIN_SS)
#define cs_hi PORTB &= ~(1<<PIN_SS)
#define cs1_lo PORTB |= (1<<PIN_SS1)
#define cs1_hi PORTB &= ~(1<<PIN_SS1)
#define MAX7219_MODE_DECODE 0x09
#define MAX7219_MODE_INTENSITY 0x0A
#define MAX7219_MODE_SCAN_LIMIT 0x0B
#define MAX7219_MODE_POWER 0x0C
#define MAX7219_MODE_TEST 0x0F
#define MAX7219_MODE_NOOP 0x00
// I only have 3 digits, no point having the
// rest. You could use more though.
#define MAX7219_DIGIT0 0x01
#define MAX7219_DIGIT1 0x02
#define MAX7219_DIGIT2 0x03
#define MAX7219_DIGIT3 0x04
#define MAX7219_DIGIT4 0x05
#define MAX7219_DIGIT5 0x06
#define MAX7219_DIGIT6 0x07
#define MAX7219_DIGIT7 0x08
#define MAX7219_CHAR_BLANK 0xF
#define MAX7219_CHAR_NEGATIVE 0xA
char jumlah_digit = 8;
void spiSendByte (char databyte)
{
SPDR = databyte;
while (!(SPSR & (1 << SPIF)));
}
void MAX7219_writeData(char data_register, char data,unsigned char chip)
{
cs_hi;
if(chip==0)
{
spiSendByte(MAX7219_MODE_NOOP);
spiSendByte(MAX7219_MODE_NOOP);
spiSendByte(data_register);
spiSendByte(data);
}
if(chip==1)
{
spiSendByte(data_register);
spiSendByte(data);
spiSendByte(MAX7219_MODE_NOOP);
spiSendByte(MAX7219_MODE_NOOP);
}
if(chip==2)
{
spiSendByte(data_register);
spiSendByte(data);
spiSendByte(MAX7219_MODE_NOOP);
spiSendByte(MAX7219_MODE_NOOP);
spiSendByte(MAX7219_MODE_NOOP);
spiSendByte(MAX7219_MODE_NOOP);
}
cs_lo;
}
void clear_display()
{
unsigned char i,j;
for(j=0;j<3;j++)
{
for(i=1;i<=jumlah_digit;i++)
{
MAX7219_writeData(i, MAX7219_CHAR_BLANK,j);
}
}
}
void kirim_display()
{
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT0, 0,0);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT1, 1,0);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT2, 2,0);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT3, 3,0);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT4, 4,0);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT5, 5,0);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT6, 6,0);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT7, 7,0);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT0, 7,1);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT1, 6,1);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT2, 5,1);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT3, 4,1);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT4, 3,1);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT5, 2,1);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT6, 1,1);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT7, 0,1);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT0, 0,2);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT1, 8,2);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT2, 0,2);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT3, 6,2);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT4, 1,2);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT5, 9,2);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT6, 8,2);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT7, 4,2);
}
void main(void)
{
unsigned int j;
DDRB |= (1 << PIN_SCK) | (1 << PIN_MOSI) | (1 << PIN_SS)| (1 << PIN_SS1);
SPCR |= (1 << SPE) | (1 << MSTR)| (1<<SPR1);
for(j=0;j<3;j++)
{
MAX7219_writeData(MAX7219_MODE_DECODE, 0xFF,j);
MAX7219_writeData(MAX7219_MODE_SCAN_LIMIT, jumlah_digit – 1,j);
MAX7219_writeData(MAX7219_MODE_INTENSITY, 8,j);
MAX7219_writeData(MAX7219_MODE_POWER, ON,j);
}
while(1)
{
kirim_display();
}
}