running text untuk kantor , toko, pamarentah

kalo butuh running text seperti ini silahkan pesan. dhani nugraha(085228292473)

– itu ukuan minimal harga 2.250.000,ukuran luar 20x70cm
– untuk penambahan tiap 20x32cm dikenakan biaya 1.000.000
– seting pakai komputer port rs232
– include program setting
berikut contoh ukuran 96×64 baris  sama dengan 96cmx64cm
76789_4203268519781_48660809_n
303732_4202538581533_812162204_n
IMAG1167
IMG02081-20131203-1945
berikut videonya
instalasi alat
62404_514244611940033_1113327077_n
hubungi kei cipta mandiri(085228292473) atau email dhan_t46@yahoo.com

ngoprek WIZ110SR (solusi belajar LAN)untuk tukang solder

ngoprek ini seperti instal program di komputer, tinggal next next next kalo mentok cancel aja. mungkin seperti itu. saya juga ga ngerti jaringan itu kaya apa, yang jelas kalo pakai itu meningkatkan daya jual. wkwkwkwkwkwk.

WIZ110SR (Modul serial to Ethernet)

Cara pakai wiznet wiz110sr

1. buat kabel LAN konfigurasi cross

2. buat kabel rs232 kondigurasi cross

3. Install  software WIZ110SR CONFIG TOOL

– Digunakan untuk memastikan modul ini bekerja atau tidak

– Digunakan untuk menyetting IP address

– Digunakan untuk menyetting BAUDRATE

4. Masukan kabel LAN konfigurasi cross ke modul wiznet (Led pada modul harus menyala)

5. Jika tidak menyala ada yang salah dengan system operasi ( di blokir oleh system operasi jaringan LAN nya)

6. Berikut tampilan software WIZ110SR jika sudah terdeteksi.

 

 

7. Ping ke modul

 

 

Test komunikasi SERIAL ke LAN

 

 

Pastikan sisi LAN konfigurasi Lannya 1 kelas dengan modul wiznett

 

SISI LAN ETHERNET

Untuk bias menerima dan mengirim data, program yang biasa digunakan yaitu

  1. Hyperteminal
  2. Sniffer

Setting hyperteminal untuk sisi Lan

 

Tampilan hyperterminal jika sudah connect dan sisi lan sudah bisah menerima data

 

Setting program Sniffer untuk sisi LAN

pilih TCP TOOLS- SERVER- TCP CLIENT /SERVER

 

Tampilan program sniffer ketika connect dan bisa menerima data dari sisi serial

 

SISI SERIAL RS232

Untuk sisi RS232 memakai program hyperterminal. Berikut setingannya

 

Beriikut komunikasi data antara sisi LAN dan sisi RS232

a. Sisi LAN mengirim data “Selamat datang”

b. Sisi rs 232 menerima data “selamat dating”

 

 

Jaka sembung bawa golok teu nyambung euy. di tertawakan nih sama pakar jaringan. gapapalah. itung itung perpustakaan sendiri

ANTRIAN KEI QUEUE

– Sistem antrian standalone yaitu sistem antrian yang master controlernya,  tanpa menggunakan komputer, artinya dengan sistem ini sistem bakalan kebal terhadap virus, bebas dari pembelian software sistem operasi komputer.

– sistem antrian ini biasa digunakan untuk antrian BANK, RSUD, kantor pajak, operator seluler, PDAM, PLN dan kantor kantor lainnya

– jumlah untuk layanan dan loket dapat di pesan sesuai kebutuhan

– jumlah antrian bisa dipesan 3 digit atau 4 digit

– jumlah loket bisa dipesan 1 digit atau 2 digit

– master utama terdiri dari display loket(7 segment 4 inch), display antrian(7 segment 4 inch)  dan display pengumuman (dot matrix 16×64) dapat dipesan sesuai dengan kebutuhan. display pengumuman dapat dihilangkan jika anda tidak memerlukannnya

– tombol untuk loket terdiri dari 3 digit atau 4 digit 7 segment 1 inch, tombol call dan recall

– display loket terdiri dari 3 digit atau 4 digit 7 segment 2 inch

– mesin suara menggunakan format MP3, jadi jika ingin mengganti pengisi suaranya dengan pacar anda atau dengan istri anda sangat gampang yaitu dengan mengganti file .mp3 pada sd card nya

– mesin tiket disesuaikan dengan jumlah layanan, printer memakai printher thermal auto cutting

– 1 x speaker aktif.

– kabel lan untuk instalasi 30 meter

– kertas printer thermal di berikan 10 roll

– jikalau dikotanya sulit untuk membeli kertas thermal kami bersedia untuk menjadi supplier kertas thermalnya.

– jika dikantornya tidak ada tukang instalasi maka kami bersedia untuk melakukan instalasinya. harga instalasi tergantung dilapangan ( jasa orang+kabel yang dipakai di lapangan).

– SIstem pembayaran DP 50%, Setelah barang di terima dilunasi.

– pengerjaan 3-4 minggu

– garansi 1 tahun

– harga dapat dihitung setelah diketahui jumlah layanan dan loket yang diinginkan, pemilihan display utama dan pemakaian jasa instalasi

– hubungi dhani nugraha (085228292473)

instalasi kei queue di RSUD cibadak

lagi dipakai

sekilas video antriannya

berikut antrian kei queue dipasang di klinik PT gemala kempa daya

berikut antrian kei queue dipasang di percetakan mitra utama

loket002

loket001

driver 7 segment max7219 (input data spi – output scanning di golang)

max7219 itulah namanya. driver 7 segment ini buatan maxim, perusahaan sejuta umat untuk para hoby elektronik, contohnya max232 siapa yang tidak kenal.

perkenalan dengaan ic ini dumulai ketika

1. malas membuat program scanning di mikro, (dalam jumlah banyak harus menggolang scanning, telat sedikit saja berkedip)

2. pemakaian ic shift register dalam jumlah banyak misal 300 digit (akan membuat rancangan design berarus gede) nanti ujung ujungnya mesti cari power supply arus gede, mending kalo 12v arus gede, ini kalo 5v arus gede pusing nyarinya.

3. harganya lumayan masuk cuma 9000 perak itu kalo beli ke toko gede, kalo beli ke saya saya naikkan aja jadi 15000 per pcs. itung itung, lihat contoh source code di blog saya. wkwkwkwkwkkw

 

sekarang kita bahas speknya

1. tegangannya 5 v

2. inputnya spi (cuma butuh 3 pin mosi miso sck)

3. bisa di cascade dengan hardware (manfaatin pin cs)

4, bisa di cascade memamfaatkan pin din-dout (tinggal nambah pemrograman di mikro)

5. ic ini untuk driver common catoda, tapi gampang kalo mau di buat untuk common anoda, nanti tinggal jiplak aja puny saya. karena di indonesia tercinta ini para importir lebih senang common anoda, menyebabkab di pasaran indonesia,, siswa, mahasiswa dosen dan para pengusaha mabok common anoda.

untuk data lengkapnya cari sendiri aja, banyak yang bahas kok.

– hal yang penting untuk cascade.

1. misal saya akan merancang  24 digit 7 segment untuk itu diperlukan 3 ic max7219

2. cara memilih ic yang akan di tulis yaitu dengan cara mengirimkan data ke register noop

3, berikut contohnya untuk memilih ic ke 1, ic ke 2 dan ic ke3

void MAX7219_writeData(char data_register, char data,unsigned char chip)
{
cs_hi;
if(chip==0)
{
spiSendByte(MAX7219_MODE_NOOP);
spiSendByte(MAX7219_MODE_NOOP);
spiSendByte(data_register);
spiSendByte(data);
}
if(chip==1)
{
spiSendByte(data_register);
spiSendByte(data);
spiSendByte(MAX7219_MODE_NOOP);
spiSendByte(MAX7219_MODE_NOOP);

}
if(chip==2)
{
spiSendByte(data_register);
spiSendByte(data);
spiSendByte(MAX7219_MODE_NOOP);
spiSendByte(MAX7219_MODE_NOOP);
spiSendByte(MAX7219_MODE_NOOP);
spiSendByte(MAX7219_MODE_NOOP);
}
cs_lo;
}

4. terlihat diatas untuk memilih ic yang akan ditulis datanya yaitu dengan memainkan pengulangan pengiriman NOOP

 

sudah saja berikut simulasinya dulu di proteus, pcbnya belum di bikin euy

 

berikut pemrogramannya pakai code vision. kalo untuk avr studio mah, tinggal jiplak ini aja, pasti pada master lah kalo yang pakai avr studio mah tinggal di rubah aja sedikit.

/*****************************************************
This program was produced by the
CodeWizardAVR V2.05.0 Advanced
Automatic Program Generator
© Copyright 1998-2010 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l.
http://www.hpinfotech.com

Project :
Version :
Date : 9/12/2012
Author : http://www.Eca.ir *** http://www.Webkade.ir
Company :
Comments:
Chip type : ATmega8
Program type : Application
AVR Core Clock frequency: 11.059200 MHz
Memory model : Small
External RAM size : 0
Data Stack size : 256
*****************************************************/

#include <mega8.h>
#include <delay.h>
// Declare your global variables here
#define PIN_SCK PORTB5
#define PIN_MOSI PORTB3
#define PIN_SS PORTB2

#define PIN_SS1 PORTB1

#define ON 1
#define OFF 0

#define cs_lo PORTB |= (1<<PIN_SS)
#define cs_hi PORTB &= ~(1<<PIN_SS)

#define cs1_lo PORTB |= (1<<PIN_SS1)
#define cs1_hi PORTB &= ~(1<<PIN_SS1)

#define MAX7219_MODE_DECODE 0x09
#define MAX7219_MODE_INTENSITY 0x0A
#define MAX7219_MODE_SCAN_LIMIT 0x0B
#define MAX7219_MODE_POWER 0x0C
#define MAX7219_MODE_TEST 0x0F
#define MAX7219_MODE_NOOP 0x00

// I only have 3 digits, no point having the
// rest. You could use more though.
#define MAX7219_DIGIT0 0x01
#define MAX7219_DIGIT1 0x02
#define MAX7219_DIGIT2 0x03
#define MAX7219_DIGIT3 0x04
#define MAX7219_DIGIT4 0x05
#define MAX7219_DIGIT5 0x06
#define MAX7219_DIGIT6 0x07
#define MAX7219_DIGIT7 0x08

#define MAX7219_CHAR_BLANK 0xF
#define MAX7219_CHAR_NEGATIVE 0xA

char jumlah_digit = 8;

void spiSendByte (char databyte)
{
SPDR = databyte;
while (!(SPSR & (1 << SPIF)));
}

void MAX7219_writeData(char data_register, char data,unsigned char chip)
{
cs_hi;
if(chip==0)
{
spiSendByte(MAX7219_MODE_NOOP);
spiSendByte(MAX7219_MODE_NOOP);
spiSendByte(data_register);
spiSendByte(data);
}
if(chip==1)
{
spiSendByte(data_register);
spiSendByte(data);
spiSendByte(MAX7219_MODE_NOOP);
spiSendByte(MAX7219_MODE_NOOP);

}
if(chip==2)
{
spiSendByte(data_register);
spiSendByte(data);
spiSendByte(MAX7219_MODE_NOOP);
spiSendByte(MAX7219_MODE_NOOP);
spiSendByte(MAX7219_MODE_NOOP);
spiSendByte(MAX7219_MODE_NOOP);
}
cs_lo;
}

void clear_display()
{
unsigned char i,j;
for(j=0;j<3;j++)
{
for(i=1;i<=jumlah_digit;i++)
{
MAX7219_writeData(i, MAX7219_CHAR_BLANK,j);
}
}
}

void kirim_display()
{
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT0, 0,0);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT1, 1,0);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT2, 2,0);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT3, 3,0);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT4, 4,0);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT5, 5,0);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT6, 6,0);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT7, 7,0);

MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT0, 7,1);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT1, 6,1);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT2, 5,1);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT3, 4,1);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT4, 3,1);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT5, 2,1);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT6, 1,1);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT7, 0,1);

MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT0, 0,2);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT1, 8,2);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT2, 0,2);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT3, 6,2);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT4, 1,2);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT5, 9,2);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT6, 8,2);
MAX7219_writeData(MAX7219_DIGIT7, 4,2);

}

void main(void)
{
unsigned int j;
DDRB |= (1 << PIN_SCK) | (1 << PIN_MOSI) | (1 << PIN_SS)| (1 << PIN_SS1);
SPCR |= (1 << SPE) | (1 << MSTR)| (1<<SPR1);

for(j=0;j<3;j++)
{
MAX7219_writeData(MAX7219_MODE_DECODE, 0xFF,j);
MAX7219_writeData(MAX7219_MODE_SCAN_LIMIT, jumlah_digit – 1,j);
MAX7219_writeData(MAX7219_MODE_INTENSITY, 8,j);
MAX7219_writeData(MAX7219_MODE_POWER, ON,j);
}
while(1)
{
kirim_display();
}
}